Karbit yang dipersiapkan pada permainan meriam tahun ini, mencapai 150 - 200 kilogram.
Idealnya, sebuah meriam membutuhkan bahan bakar karbit sebanyak seperempat kilogram karbit untuk menghasilkan bunyi yang besar.
Chandra merupakan salah satu sekian banyak pemain meriam karbit yang masih eksis hingga kini.
BACA JUGA: Tak Ada Festival, Permainan Meriam Karbit Tetap Diizinkan
Bermain meriam karbit, kata dia, adalah sebuah kebanggaan karena ikut melestarikan tradisi dan budaya yang dimiliki Kota Pontianak.
Apalagi, permainan Meriam Karbit ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
BACA JUGA: Meriam Karbit-Boneka Kuntilanak Akan Memeriahkan Malam Lebaran
"Saya yakin permainan meriam karbit ini tak lekang oleh waktu karena sudah menjadi bagian kehidupan warga Pontianak, khususnya yang bermukim di tepian Sungai Kapuas," tutupnya. (rls)
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News