Para Pemain Bangga, Meriam Karbit Tak Lekang oleh Waktu

Para Pemain Bangga, Meriam Karbit Tak Lekang oleh Waktu - GenPI.co KALBAR
MERIAM KARBIT - Kelompok Meriam Karbit Setia Tambelan tengah memainkan meriam karbit di tepian Sungai Kapuas, Kota Pontianak, Rabu (27/4) malam. Foto: Prokopim

GenPI.co Kalbar - Beberapa pria terlihat sibuk di tepian Sungai Kapuas Kelurahan Tambelan Sampit Kecamatan Pontianak Timur.

Ada yang mengambil air, ada yang berada di ujung moncong kayu berdiameter cukup besar sambil menutup lubang yang mengarah ke sungai dengan lembaran kertas koran.

Beberapa yang lainnya memasukkan karbit yang sudah dipecah seukuran kerikil kecil.

BACA JUGA:  Tak Ada Festival, Permainan Meriam Karbit Tetap Diizinkan

Lalu mereka menunggu sejenak. Selang beberapa menit, seorang pria membawa api obor menuju salah satu kayu yang berjejer di tepian sungai, tak jauh di bawah Jembatan Kapuas I.

Pria itu langsung menyulut lubang kecil yang ada di tubuh kayu bulat tersebut dan diikuti bunyi dentuman hingga menarik perhatian pengendara yang melewati jembatan.

BACA JUGA:  Meriam Karbit-Boneka Kuntilanak Akan Memeriahkan Malam Lebaran

Begitulah cara warga memainkan benda yang dikenal dengan nama meriam karbit.

Meriam tersebut terbuat dari kayu mabang atau meranti dengan ukuran diameter antara 50 - 70 cm dan panjang kisaran 5 - 6 meter.

BACA JUGA:  Permainan Meriam Karbit Masuk Prioritas Operasi Ketupat Kapuas

Tak ada sedikit pun rasa takut dalam diri Chandra (33), warga Tambelan Sampit, saat menyulut meriam karbit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya