Kue Pasong dan Malam Tujuh Likor untuk Sambut Lebaran di Sambas

Kue Pasong dan Malam Tujuh Likor untuk Sambut Lebaran di Sambas - GenPI.co KALBAR
Kue pasong yang dibuat oleh masyarakat Sambas, Kalimantan Barat pada malam tujuh likor. Foto: ANTARA/Amirul

GenPI.co Kalbar - Ada satu tradisi unik masyarakat Sambas, Kalimantan Barat dalam menyambut Lebaran.

Namanya malam tujuh likor. Malam ini dihitung pada malam 27 sebelum Idulfitri.

Tradisi malam tujuh likor menjadi peringatan malam Lailatulqadar yakni malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir.

BACA JUGA:  Para Pemain Bangga, Meriam Karbit Tak Lekang oleh Waktu

"Masyarakat Sambas saat malam tujuh likor biasanya membuat kue pasong yang nantinya dibawa ke masjid dan dimakan bersama," ujar Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sambas Misni Syafari.

Kue pasong, kata dia, memiliki filosofi tentang setan yang dibelenggu pada bulan suci Ramadan.

BACA JUGA:  Permainan Gasing hingga Menganyam Hiasi Gawai Maka' Dio

Namun, Misni mengungkapkan bahwa dirinya pun tidak mengetahui asal mula tradisi tersebut.

Satu hal yang pasti, tradisi malam tujuh likor sudah dilakukan sejak lama.

BACA JUGA:  Lemang, Santapan Paling Digemari Selama Ramadan

“Maka dari itu, kami meminta kepada pegiat sejarah, mari bersama-sama menggali khazanah sejarah adat istiadat budaya Melayu Sambas," ajaknya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya