Para Pemain Bangga, Meriam Karbit Tak Lekang oleh Waktu

Para Pemain Bangga, Meriam Karbit Tak Lekang oleh Waktu - GenPI.co KALBAR
MERIAM KARBIT - Kelompok Meriam Karbit Setia Tambelan tengah memainkan meriam karbit di tepian Sungai Kapuas, Kota Pontianak, Rabu (27/4) malam. Foto: Prokopim

Padahal bunyi yang dihasilkan permainan tradisional yang sudah menjadi tradisi saat bulan Ramadan dan menyambut Idulfitri ini begitu dahsyat.

Baginya, bermain meriam karbit sudah menjadi bagian kehidupan warga sekitar tepian Sungai Kapuas, terutama saat menyambut Lebaran.

Meski tanpa Festival Meriam Karbit yang biasa digelar rutin setiap tahun, namun Setia Tambelan, nama kelompoknya, tetap memainkan permainan yang menjadi bagian dari sejarah berdirinya Kota Pontianak.

BACA JUGA:  Tak Ada Festival, Permainan Meriam Karbit Tetap Diizinkan

"Pada tahun ini kami menyiapkan tujuh meriam karbit untuk dimainkan menyambut Lebaran," katanya saat ditemui di tepian Sungai Kapuas Tambelan Sampit, Rabu (27/4) malam.

Menurut Chandra, untuk menghasilkan sebuah meriam, setidaknya dibutuhkan tiga sampai empat hari hingga siap untuk dimainkan atau dibunyikan.

BACA JUGA:  Meriam Karbit-Boneka Kuntilanak Akan Memeriahkan Malam Lebaran

Agar tidak dikejar waktu, meriam-meriam itu sudah mereka kerjakan jauh hari sebelum bulan puasa.

"Supaya terlihat menarik dan indah, meriam-meriam ini kami hiasi dengan cat berwarna-warni," ungkapnya.

BACA JUGA:  Permainan Meriam Karbit Masuk Prioritas Operasi Ketupat Kapuas

Dentuman meriam yang menggelegar itu dihasilkan dari karbit sebagai bahan bakar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya