Warga Antusias Rayakan Hari Bakcang, Edi Kamtono: Bisa Jadi Daya Tarik Wisata

Warga Antusias Rayakan Hari Bakcang, Edi Kamtono: Bisa Jadi Daya Tarik Wisata - GenPI.co KALBAR
Perayaan Hari Bakcang dan tradisi mandi di sungai menjadi daya tarik wisata di Kota Pontianak. Foto: Prokopim

GenPI.co Kalbar - Perayaan Hari Bakcang menjadi tradisi tahunan yang dirayakan masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.

Bakcang merupakan makanan tradisional masyarakat Tionghoa dan memiliki hari bakcang tersendiri.

Makanan dari beras ketan yang diisi daging atau ayam cincang berbumbu ini pertama kali muncul pada zaman Dinasti Zhou.

BACA JUGA:  Hari Bakcang, Ingatkan Generasi Muda pada Budaya Leluhur

Menurut legenda, bakcang dibuat karena simpati rakyat kepada Qu Yuan yang bunuh diri dengan cara melompat ke sungai Miluo.

Saat itu, masyarakat melemparkan bakcang ke sungai dengan maksud agar binatang air tidak memakan jasad Qu Yuan dan beralih menyantap bakcang yang dilemparkan.

BACA JUGA:  Perayaan Hari Bakcang Dikemas Jadi Daya Tarik Wisata Pontianak

Di Kota Pontianak, perayaan Hari Bakcang digelar oleh Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kota Pontianak di atas kapal wisata tepian Sungai Kapuas, Kamis (22/6).

Perayaan itu ditandai dengan melempar bakcang ke Sungai Kapuas.

BACA JUGA:  Puncak Cung Yuan, Warga Tionghoa Pontianak Bakar Kapal Wang Kang

Beberapa warga Tionghoa dengan menggunakan perahu motor kecil menyusuri sungai dan mandi di Sungai Kapuas sebagai bagian dari ritual.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya