Kehamilan menyebabkan perubahan hormon yang meningkatkan risiko terjadinya masalah pada gigi dan mulut.
Pada tubuh manusia terdapat 90 persen bakteri yang tinggal sebagai bakteri penunjang kesehatan, namun terdapat 10 persen bakteri oportunitis yang dapat mengganggu kesehatan.
Komposisi ini yang disebut sehat atau simbiosis.
BACA JUGA: Bahasan Sebut Kolaborasi Kunci Entaskan Stunting
"Komposisi yang berubah akan berujung pada terjadinya penyakit. Plasenta ibu hamil memiliki microbiome atau kumpulan bakteri yang salah satunya berasal dari rongga mulut ibu. Oleh karena itu kesehatan rongga mulut ibu hamil mempengaruhi kondisi bayi yang dikandungnya," terang Amanda.
Salah satu tanda gangguan kesehatan rongga mulut ibu hamil adalah radang gusi atau gingivitis.
BACA JUGA: Dana Desa di Kalbar Dimanfaatkan untuk Cegah Stunting, Kata Ria Norsan
Jika tidak dirawat, dapat menjadi radang tulang penyangga gigi atau periodontitis.
Data menunjukkan, ibu hamil dengan periodontitis berisiko 60 persen melahirkan bayi prematur, 70 persen melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan berisiko terjadi tekanan darah tinggi 2,2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil tanpa periodontitis.
BACA JUGA: Angka Stunting di Bengkayang Capai 30 Persen, Sebastianus Darwis: Kami Upayakan Percepatan Penurunan
Hal ini meningkatkan risiko terjadinya perdarahan pada saat kelahiran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News