GenPI.co Kalbar - Perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat alias Kalbar dinilai memberikan dampak luas bagi daerah dan masyarakat, seperti membuka isolasi daerah dan mampu meningkatkan ekonomi.
Hal tersebut diungkapkan oleh peneliti asal Jepang dari Doshisha University, Prof. Hayashida.
Hayashida sendiri sudah melakukan penelitian sejak 2008 hingga saat ini.
BACA JUGA: Merangkak Naik, Harga TBS Sawit Kalbar Sentuh Rp 2.661 per Kg
"Ketertarikan saya pada pembangunan perkebunan kelapa sawit di Indonesia sudah sejak 2008 dan hingga kini,” tuturnya, di Kota Pontianak, Minggu (26/3).
“Setiap tahun saya datang ke Indonesia, khususnya ke Kalbar untuk melihat dampak perkebunan sawit terhadap ekonomi, sosial dan peranan negara,” imbuh Hayashida.
BACA JUGA: Petani Sawit Ketapang Diusulkan Dapat Bantuan Rp 30 Juta per Hektare
Dia menyebut, dampak yang nyata dari perkebunan di antaranya membuka isolasi dan meningkatkan ekonomi.
Hayashida juga meyakini bahwa perkebunan kelapa sawit yang dilakukan secara masif bersama rakyat terus membuka isolasi daerah-daerah pedalaman di Indonesia saat ini dan ke depannya.
BACA JUGA: Tak Ada Penampungan Sementara TBS dalam Pola Kemitraan Sawit, Kata Heronimus Hero
"Hadirnya sawit di Kalbar ini menjadi penyuplai rantai pasok atas kebutuhan akan minyak nabati dunia," terangnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News