
Dengan begitu, pelabuhan tersebut harus dimanfaatkan.
"Kendala saat ini memang di Pelabuhan Kijing tersebut tidak ada tangki timbun dan derek peti kemas,” terangnya.
“Kalau CPO, diangkut satu-satu dipindahkan dari truk ke kapal tentu lama. Itu tentu tidak efisien," imbuh Sutarmidji.
BACA JUGA: Petani Sawit Ketapang Diusulkan Dapat Bantuan Rp 30 Juta per Hektare
Oleh sebab itu, dia meminta pihak Pelindo untuk melengkapi fasilitas pelabuhan tersebut agar bisa mempercepat dan menunjang aktivitas ekspor melalui Kalbar.
"Dengan tercatat ekspor di Kalbar, dampak luas dari pendapatan daerah dan lainnya akan lebih baik. Wajah ekonomi Kalbar semakin baik,” papar Sutarmidji.
BACA JUGA: Tak Ada Penampungan Sementara TBS dalam Pola Kemitraan Sawit, Kata Heronimus Hero
Sementara itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalbar saat ini sudah mencapai Rp 3,4 triliun.
“Saat awal menjabat itu Rp 1,9 triliun," tandas Sutarmidji. (ant)
BACA JUGA: Sawit Berkontribusi hingga 68 Persen pada Pendapatan Keluarga di Kalbar
Simak video menarik berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News