GenPI.co Kalbar - Aktivitas ekspor minyak mentah sawit (CPO) agar bisa melalui Kalbar didorong oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji.
Pasalnya, hal tersebut bisa mengubah wajah ekonomi daerah jauh lebih baik lagi.
"Selama ini sebagian besar produksi CPO Kalbar diekspor melalui pelabuhan luar.
BACA JUGA: Petani Sawit Ketapang Diusulkan Dapat Bantuan Rp 30 Juta per Hektare
Nah, kalau ini diekspor melalui Kalbar tentu berdampak luas karena dapat mendongkrak pendapatan daerah dan lainnya," tuturnya di Pontianak, Sabtu (18/3).
Saat ini, produksi CPO di Kalbar hampir mencapai 7 juta ton per tahun dari luas lahan produksi 2 juta hektare.
BACA JUGA: Tak Ada Penampungan Sementara TBS dalam Pola Kemitraan Sawit, Kata Heronimus Hero
Sayangnya, baru 1 juta ton yang bisa diekspor melalui Kalbar.
"Artinya, ada 6 ton CPO melalui luar, seperti Pelabuhan Belawan, Lampung, Jakarta, dan lainnya. Tercatat ekspornya dari luar," terang Sutarmidji.
BACA JUGA: Sawit Berkontribusi hingga 68 Persen pada Pendapatan Keluarga di Kalbar
Padahal, Kalbar sendiri sudah memiliki Pelabuhan Internasional Kijing di Mempawah yang diresmikan oleh Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News