
"Kami terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mendorong potensi kratom, baik Kapolda, pajak, Kajati, bahkan pemerintah daerah, termasuk Kepala BNN, BPOM, dan Kabinda,” ungkap Hary.
“Kami juga sudah dorong ekspor sebelumnya melakukan bandara, tinggal upaya kita nanti agar ekspor itu bisa melalui Pelabuhan Kijing," imbuhnya.
Dia menyebut, biaya atau kos logistik selama ini terlalu mahal dan prosesnya juga memakan waktu cukup lama.
BACA JUGA: Masyarakat Disarankan Tanam Kratom di Kawasan DAS
Namun dengan keberadaan Kijing, biaya logistik menjadi murah dan cepat.
Pelabuhan Kijing dinilai sejajar dengan pelabuhan di Singapura yang diharapkan bisa menjadi salah satu pusat ekspor impor khusus Asia Timur Hongkong, Vietnam, China, Korea Selatan, dan Taiwan. (ant)
BACA JUGA: Zulfydar: Terminal Kijing Harus Dimanfaatkan untuk Ekspor Kratom
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News