Ine Aya’ Suara Samar Rimba, Opera Deforestasi Pertama di Kalbar

Ine Aya’ Suara Samar Rimba, Opera Deforestasi Pertama di Kalbar - GenPI.co KALBAR
Opera Ine Aya’ Suara Samar Rimba. Foto: Instagram @balaantumaan

GenPI.co Kalbar - Opera Ine Aya' Suara Samar Rimba merupakan opera deforestasi pertama di Kalbar oleh Balaan Tumaan Ensemble dan World Opera Lab.

Opera tersebut pertama kali ditampilkan di Kabupaten Kapuas Hulu, lalu dilanjutkan di Pontianak Convention Center (PCC) pada 22-23 Agustus 2022.

Setelahnya, akan dilanjutkan di Jakarta pada 27 Agustus 2022.

BACA JUGA:  Nursalim Yadi Anugerah, Seniman Pontianak yang Mendunia

Direktur Artistik Balaan Tuman Ensemble Nursalim Yadi Anugrah mengatakan, karya tersebut terinspirasi dari warisan kebudayaan masyarakat Kayan Mendalam, Kapuas Hulu.

Komposer sekaligus penulis naskah Ine Aya’ itu mengungkapkan, pesan dalam opera tersebut tentang kerusakan alam.

BACA JUGA:  Teater Mendu Pontianak Bakal Menggelar Pementasan Putri Cahaya

Selain itu, menceritakan soal sejarah masa lalu, kerusakan yang terjadi hari ini, dan apa yang akan dipikirkan untuk masa depan.

"Yang sangat membanggakan, opera ini bentuknya produksi antara Balaan Tumaan di Indonesia, utusan di Kalimantan Barat dengan Word Opera Lab di Amsterdam Belanda," papar Yadi, Selasa (23/8).

BACA JUGA:  Parsley Luncurkan Album Baru, Edi Ajak Seniman Bangkit Berkarya

Tak hanya itu, seniman-seniman yang terlibat juga berasal dari berbagai negara, di antara Bernadeta Astari dari Indonesia yang berdomisili di Belanda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya