"Kalau seperti gizi, perusahaan pasti bisa bantu, 100 keluarga saja setiap bulan dibantu telur, susu, dan sebagainya, itu kan tidak besar jumlahnya,” terang Sutarmidji.
Dia menilai, jika daerah sekitar perusahaan tidak ada stunting, pasti berpengaruh baik juga bagi perusahaan.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana BKKBN Eny Gustina mengapresiasi Kalbar karena berhasil menurunkan angka stunting secara nasional dari 29,8 menjadi 27,8.
BACA JUGA: Rumah Sakit Jadi Bagian Rujukan Berjenjang Penanganan Stunting
"Tidak mudah menurunkan 2 poin dalam 6 bulan. Saat ini ada 2 kabupaten/kota yang betul-betul luar biasa menurunkan angka stunting, yaitu Kubu Raya dan Sintang, dari 35 persen bisa turun menjadi 25 persen," ungkapnya.
Namun, Eny tetap berharap agar Kalbar bisa mengejar target nasional di bawah 20 persen.
BACA JUGA: Kunjungi RSUD Kota Pontianak, TPPS Perkuat Kolaborasi Penanganan Stunting
Selain itu, bisa memfokuskan bangga kencana untuk percepatan penurunan stunting. (ant)
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News