Pengamat dan Tokoh Masyaraka: PLBN Sungai Kelik Mesti Segera Terealisasi

Pengamat dan Tokoh Masyaraka: PLBN Sungai Kelik Mesti Segera Terealisasi - GenPI.co KALBAR
Potret PLBN Badau perbatasan RI-Malaysia, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu. Foto: ANTARA/Teofilusianto Timotius

Listrik tersebut hanya menyala 10 jam lebih sejak jam 6 sore hingga pagi dan masing-masing baru bisa mengaliri 5-6 desa sekitarnya.

Sementara di Sungai Pisau sebagai ibu kota kecamatan baru, belum ada aliran listrik dari PLN.

Oleh sebab itu, untuk mengatasi kesenjangan akses terhadap listrik bagi desa-desa dan masyarakat perbatasan secara maksimal, harus dibuka investasi dan pemanfaatan untuk sumber energi alternatif seperti PLTS terpusat atau PLTMH.

BACA JUGA:  Lasarus: Terminal Barang Internasional PLBN Badau Beroperasi 2023

Hal itu dilakukan seraya tetap berkomunikasi dengan PLN untuk melihat kemampuan dalam memenuhi kebutuhan listrik yang paling mungkin terealisasi dalam waktu dekat.

Selain listrik, kemampuan jalan perbatasan yang mendukung pembangunan PLBN Sungai Kelik juga harus mendapatkan perhatian penuh.

BACA JUGA:  PLBN Jagoi Babang Nyaris Rampung, Pembangunan Capai 90 Persen

Sebab, hal itu menyangkut mutu jalan yang bisa memudahkan mobilisasi orang dan barang terutama rute dari Sintang, Ibu kota Kabupaten menuju Sungai Kelik.

Ruas jalan tersebut kurang lebih sepanjang 215 km: Sintang - Binjai Hulu - Semubuk - Seputau 3 - Panggi Agung - Sungai Buaya - Pintas Keladan - Sungai Pisau - Rasau - Jasa - Sungai Kelik.

BACA JUGA:  PLBN Aruk Butuh Dukungan Soal Regulasi Visa untuk PMI

Selama ini, masyarakat mengeluhkan buruknya keadaan jalan perbatasan yang belum selesai dikerjakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya