‘Bersihkan’ Kota dari Hal Buruk, Ratusan Tatung Gelar Ritual Cuci Jalan di Singkawang

‘Bersihkan’ Kota dari Hal Buruk, Ratusan Tatung Gelar Ritual Cuci Jalan di Singkawang - GenPI.co KALBAR
Potret salah satu tatung bersiap untuk melakukan ritual cuci jalan, sedang berdoa di depan altar di kelenteng. Foto: ANTARA/Nurul Hayat

GenPI.co Kalbar - Ritual cuci jalan di dalam Kota Singkawang dilakukan oleh ratusan tatung alias dukun Tionghoa yang kerasukan roh leluhur pada Sabtu (4/2) pagi.

Ritual tersebut untuk menyambut Cap Go Meh sebagai tanda berakhirnya tahun baru.

Para tatung datang dari berbagai kelenteng di sekitar Kota Singkawang sejak pukul 06.00 WIB.

BACA JUGA:  Cap Go Meh 2023, Bengkayang Gelar Festival Budaya Tatung

Mereka datang baik berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan truk dan pick untuk menuju ke kelenteng Tri Dharma Bumi Raya, di pusat Kota Singkawang.

Sementara itu, sebagian lainnya melakukan ritual di dalam kelenteng dan berkeliling di lingkungan tempat tinggal mereka.

BACA JUGA:  Membanggakan, Imlek dan Cap Go Meh Singkawang Masuk 10 Besar Kegiatan Terbaik KEN

Sebagai informasi, ritual cuci jalan dipercaya sebagian masyarakat Tionghoa untuk membersihkan kota setempat dari hal-hal buruk selama satu tahun ke depan.

Selain itu, ritual yang dilakukan saat Cap Go Meh itu juga menjadi penanda berakhirnya tahun baru atau penutup dari perayaan tahun baru Imlek.

BACA JUGA:  Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang Bakal Dimeriahkan 680 Tatung

Sementara itu, seorang warga Ng Tjhin Hin mengungkapkan bahwa dirinya terpukau dengan ritual para tatung.

Warga asli Singkawang yang sudah lama menetap di Jakarta itu, datang ke kota kelahirannya untuk menyaksikan momen langka dalam perayaan Cap Go Meh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya