
Apalagi dalam waktu dekat, Pontianak menjadi tuan rumah agenda internasional, Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).
"Festival-festival seperti festival kuliner yang mengangkat produk-produk UMKM akan menjadi daya tarik bagi para pengunjung, baik domestik hingga tamu dari luar negeri," tutur Edi.
Pontianak dengan keanekaragaman budayanya, juga dikenal akan kekayaan kulinernya.
BACA JUGA: Banyak Diminati, Durian Jemongko Asal Sanggau Ludes Terjual
Kuliner-kuliner khas Pontianak menjadi pemikat bagi para penikmat kuliner, termasuk kue-kue tradisional yang beraneka ragam.
"Tentunya potensi ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi maupun pendapatan bagi masyarakat," ucap Edi.
BACA JUGA: Camilan Talas hingga Permen Durian Kalbar Dipromosikan di Prancis
Dia menyebut, selain sebagai kota perdagangan dan jasa, Kota Pontianak juga sebagai pusat pemerintahan, pusat perekonomian, dan pusat pendidikan.
Hal ini tentu berdampak pada tingginya mobilitas masyarakat, terutama yang berasal dari luar Kota Pontianak.
BACA JUGA: Festival Durian Bukit Rayo Tarik Kunjungan Wisatawan ke Singkawang
"Sehingga sudah semestinya Pontianak harus menjadi kota yang kreatif dan aktivitas perekonomiannya bergerak 24 jam," tandas Edi Rusdi Kamtono. (rls)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News