
Dewan Juri Festival Saprahan Syafaruddin Usman menjelaskan, ada beberapa aspek yang dinilai dalam lomba tersebut, yaitu tata boga dan tata busana.
Khusus tata boga, terang Bang Din sapaan akrabnya, yaitu tentang cita dan citra rasa kekhasan kuliner.
Sementara untuk tata busana yang akan diperhatikan etika penyajian.
BACA JUGA: Festival Saprahan, Kenalkan Budaya Melayu Sejak Dini
“Etikanya itu yang dimaksud kesesuaian memadukan adat dan budaya serta cara mempersilakan tamu menikmati kuliner tersebut,” terang Syafaruddin Usman.
Ciri khas menu saprahan Kota Pontianak ketimbang daerah lain adalah bumbu yang terkandung kebanyakan percampuran menu Melayu dan timur tengah.
BACA JUGA: Saprahan Khatulistiwa, Keberpihakan pada Produk Dalam Negeri
Menurut Syafaruddin, pengenalan budaya harus dilakukan sejak dini.
“Supaya anak muda tidak asing dan tidak canggung dengan budayanya sendiri,” pungkas Syafaruddin Usman. (rls)
BACA JUGA: Jadi Wisata Budaya, Disporapar Kubu Raya Ajak Warga Sukseskan Robo-robo
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News