
“Tapi tetap ada menu pokok yang harus jadi ikon hidangan saprahan Kota Pontianak seperti nasi kebuli, pacri nanas, semur, dan acar misalnya,” terang Edi.
Selain itu, harus ada minuman seperti air sepang. Dengan begitu, menjadi branding yang kuat untuk Kota Pontianak.
Manfaat dari makanan dan minum tidak lengkap apabila sikap saat menyantap hidangan tidak diiringi etika. Cara duduk menjadi penilaian tersendiri saat saprahan.
BACA JUGA: Pagelaran Wayang Kulit, Wujud Rawat Budaya
Menurut Edi, banyak keunggulan yang didapat dengan besaprah, di antaranya kesehatan dan kebugaran.
“Hasilnya akan optimal jika dimakan dengan etika. Tidak hanya menjadi energi, tapi juga memiliki nilai sejarah. Hal seperti ini yang harus dipahami generasi muda,” tandas Edi Rusdi Kamtono. (rls)
BACA JUGA: Jadi Wisata Budaya, Disporapar Kubu Raya Ajak Warga Sukseskan Robo-robo
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News