Warga Larut Berjepin dalam Alunan Musik Melayu di Tepian Kapuas

Warga Larut Berjepin dalam Alunan Musik Melayu di Tepian Kapuas - GenPI.co KALBAR
Warga yang menyaksikan Festival Seni dan Budaya Kampong Melayu BML ikut menari berbaur bersama para penari. Foto: Prokopim

Di Kota Pontianak sendiri, pihaknya sudah menyiapkan 16 sekolah dan akan dievaluasi setiap tahun.

Seperti diketahui, festival serupa rutin dilakukan selama tiga sampai empat kali dalam setahun.

Namun untuk festival dengan memanfaatkan pemandangan tepi sungai, kata Sri, merupakan gelaran yang pertama kali dilaksanakan.

Sri menjelaskan, berbagai festival budaya yang pernah dilaksanakan, di antaranya Festival Meriam Karbit, Arakan Pengantin, Cap Go Meh, dan Gawai Dayak.

BACA JUGA:  Kampung Wisata BML Masuk 50 Besar ADWI, Bakal Dikunjungi Sandiaga

"Setiap tahun kami mengajukan penetapan Cagar Budaya dan Warisan Budaya Tak Benda,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan inventarisasi menginput data-data budaya di Kota Pontianak ke Kemendikbud dan Ristek.

BACA JUGA:  Kampung Melayu BML Tawarkan Wisata Berbasis Budaya

Seperti diketahui dalam waktu dekat, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno akan mengunjungi Kampung Melayu BML.

Kunjungan itu sekaligus untuk penilaian Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2022.

BACA JUGA:  LSF Kembangkan Kampung Sensor Mandiri di Kota Pontianak

Oleh sebab itu, Sri mengajak seluruh masyarakat Kota Pontianak untuk mendukung proses penilaian yang rencananya akan dilakukan pada 30-31 Juli mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya