GenPI.co Kalbar - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelar capacity building dengan melibatkan dua orang ASN dari masing-masing OPD.
Hal tersebut untuk menanggapi hasil Rapat Koordinasi Gerakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Menanam Sayur bersama segenap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, beberapa hari lalu.
Abidin Abdul Haris, Deputi Kepala Perwakilan BI Kalimantan Barat menjelaskan, dampak buruk inflasi dapat menurunkan pendapatan riil masyarakat.
BACA JUGA: ASN Pemkot Pontianak Dapat Pembekalan Menanam Sayur
Tak hanya itu, jika inflasi terus dibiarkan tinggi, kesejahteraan dari masing-masing individu juga menurun.
Tak ingin angka inflasi tinggi, pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya ASN, untuk menggalakan gerakan menanam ASN seperti yang sudah dicanangkan.
BACA JUGA: Kendalikan Inflasi, Pemkot Pontianak Gencarkan Gerakan Menanam Sayur
Hal itu disampaikan Abidin dalam agenda Capacity Building ASN dalam Gerakan Menanam Komoditas Sayuran, di Aula Sultan Syarif Abdurrahman Kantor Wali Kota, Rabu (14/6).
“Naik dan turunnya inflasi menandakan keadaan ekonomi yang tidak stabil. Pelaku usaha pun ragu untuk memulai usahanya atau mungkin berinvestasi. Para petani kesulitan,” terangnya.
BACA JUGA: Harga Sayur Naik Jadi Sebab Peningkatan Inflasi di Kalbar
Sebagai informasi, kestabilan inflasi menjadi syarat pertumbuhan ekonomi di Kalbar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News