GenPI.co Kalbar - Konsumsi komoditas sayuran yang tinggi menyebabkan peningkatan inflasi di Kalbar yang mencapai 79 persen sejak awal September 2022.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar Mohammad Wahyu Yulianto, di Kota Pontianak, Sabtu (17/9).
"Masyarakat di Kalbar konsumsi sayurnya cukup tinggi, sehingga komoditas sayur-sayuran seperti sawi mendorong inflasi di Kalbar meningkat signifikan," ujarnya.
BACA JUGA: Kendalikan Inflasi, GNPIP di Kalbar Salurkan Bantuan hingga Pasar Murah
Menurut Wahyu, Kalbar harus mewaspadai barang-barang yang memiliki nilai konsumsi cukup tinggi oleh masyarakat.
"Selain sayur-sayuran, yaitu seperti beras, minyak goreng, telur, dan daging ayam ras, itu yang harusnya dijaga," tuturnya.
BACA JUGA: Atasi Inflasi dengan Pupuk Hayati, Landak Raih TPID Award 2021
Sementara itu, pada awal September 2022, harga bawang merah, bawang putih, cabai, dan daging ayam sudah turun.
"Alhamdulillah, dalam di awal September 2022 bawang merah dan bawang putih harganya turun karena sudah banyak tersedia.
BACA JUGA: Bahasan Sebut Angka Inflasi di Pontianak Relatif Stabil
Kemudian daging ayam dan cabai juga ikut turun," papar Wahyu Yulianto.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News