Petani Sawit Landak Curhat Biaya Replanting Sudah Tidak Relevan Lagi

Petani Sawit Landak Curhat Biaya Replanting Sudah Tidak Relevan Lagi - GenPI.co KALBAR
Kegiatan reses anggota DPRD Kalbar Angeline Fremalco yang dihadiri oleh ketua dan anggota koperasi perkebunan sawit, di aula Kantor Dinas Perkebunan Kabupaten Landak, Sabtu (11/2). Foto: Rilis KMN

GenPI.co Kalbar - Para pekebun sawit yang tergabung dalan program Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun (PKSP) di Kabupaten Landak mengeluhkan bahwa bantuan replanting sawit sudah tidak relevan dan tidak efektif dengan biaya produksi saat ini.

Bantuan replanting sawit yang masuk pada program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) itu, per hektarenya diberikan Rp 30 juta rupiah.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Koperasi Produsen Repo Barage Maju, Adilim, dalam kegiatan reses anggota DPRD Kalbar Angeline Fremalco, di aula Kantor Dinas Perkebunan Kabupaten Landak, Sabtu (11/2).

BACA JUGA:  Program Peremajaan Sawit dari BPDPKS Sasar 102 Pekebun di Kubu Raya

“Bibit sekarang tambah mahal, pupuk sudah mahal, belum lagi keperluan lain-lain untuk sawit tersebut, kalau kita hitung saat ini Rp 30 juta itu sudah tidak cukup lagi,” ujarnya.

Menurut perhitungan pihaknya, kata dia, saat ini biaya tersebut berkisar sekitar Rp 60 juta per hektare.

BACA JUGA:  Kepala BI: Kelapa Sawit Dongkrak Ekonomi Kalimantan Barat 2023

“Kami berharap aspirasi ini bisa disampaikan ke pemerintah melalui Ibu Angeline dan Pak Cornelis,” tutur Adilim.

Sementara itu, Ketua Koperasi Sinar Jampana Herodias, Ruslan menyampaikan bahwa sarana dan prasarana produksi baik berwujud jalan dan jembatan maupun bibit dan pupuk, sangat lambat prosesnya di pemerintah.

BACA JUGA:  Komisi XI DPR RI Minta Seluruh Perusahaan Sawit Salurkan CSR Sesuai Aturan

“Kami ini, program pertama dari PSR di Kabupaten Landak dari tahun 2019 dan saat ini sudah berjalan hampir 4 tahun, namun sampai sekarang belum juga mendapatkan bantuan sarana dan prasana dari pemerintah,” terangnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya