
GenPI.co Kalbar - Komitmen untuk mewujudkan pengelolaan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan melalui pemahaman tentang Areal Bernilai Konservasi Tinggi (ABKT) terus diperkuat.
Salah satunya lewat kerja sama Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalbar dengan GIZ SASCI+ dan Tropenbos Indonesia.
Hal itu diungkapkan oleh Kadisbunnak Kalbar M. Munsif di Pontianak, Selasa (8/11).
BACA JUGA: Berangsur Naik, Harga TBS Sawit Tertinggi Capai Rp 2.316 per Kg
"Langkah konkretnya untuk penguatan ini, kami hadirkan lokalatih dan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman,” tuturnya.
“Serta pengetahuan tentang konsep ABKT dan pengelolaannya di areal perkebunan sawit sebagai salah satu instrumen pengawasan penerapan pengelolaan sawit berkelanjutan," imbuh Munsif.
BACA JUGA: Informasi Harga Sawit Bisa Diketahui Masyarakat Lewat SIDIKHTBS
Menurutnya, pendekatan Nilai Konservasi Tinggi (NKT) menjadi alat dan kerangka kerja untuk melindungi nilai lingkungan dan sosial yang penting di kawasan hutan.
Pendekatan tersebut meluas ke komoditas dan ekosistem lain.
BACA JUGA: Munsif Sebut Realisasi Peremajaan Sawit di Kalbar Capai 16.512 Hektare
Oleh sebab itu, selama 1 dekade terakhir, pemeliharaan NKT menjadi komponen pokok di dalam produksi dan pemanfaatan sumber daya yang bertanggung jawab.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News