
GenPI.co Kalbar - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut Pontianak sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) tidak rentan terhadap bencana alam.
Dari pengamatan yang dilakukan sepanjang tahun berdasarkan data, bencana alam yang terjadi lebih karena ulah manusia yang membakar lahan sehingga menyebabkan bencana asap.
Hal itu disampaikan Edi usai membuka Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana di Hotel Orchardz Gajah Mada, Kamis (31/8).
BACA JUGA: Dukung Isu Iklim, Pontianak Prioritaskan Pembangunan Drainase hingga Peringatan Bencana
"Untuk bencana alam kita sudah mitigasi, termasuk musim air pasang dan hujan yang menyebabkan terjadi genangan,” ungkapnya.
“Kita antisipasi terhadap dorongan air yang mempengaruhi air bah atau air pasang tinggi yang mendadak terutama untuk pinggiran Sungai Kapuas," imbuh Edi.
BACA JUGA: Rentan terhadap Bencana, Masyarakat Kapuas Hulu Diajak Lakukan Mitigasi Bersama
Menurutnya, pada 2008 memang pernah terjadi bencana hingga rumah penduduk tersapu air hampir dua meter.
Kemudian, bencana lain yang sering terjadi adalah kebakaran.
BACA JUGA: Masyarakat Kabupaten Sambas Diminta Waspadai Bencana Banjir
Kebakaran yang terjadi umumnya akibat instalasi listrik yang tidak sesuai standar. Angin puting beliung juga bencana yang patut diwaspadai.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News