Temu Pemuda Lintas Iman, Cara Orang Muda Merawat Toleransi dan Keberagaman di Kalbar

Temu Pemuda Lintas Iman, Cara Orang Muda Merawat Toleransi dan Keberagaman di Kalbar - GenPI.co KALBAR
Pembukaan Temu Pemuda Lintas Iman (Tepelima) Kalbar ke-5, Jumat (23/6). Foto: Tepelima

GenPI.co Kalbar - Temu Pemuda Lintas Iman (Tepelima) Kalbar ke-5 mengantarkan 26 muda-mudi dari latar belakang suku, etnis, dan agama yang berbeda berkumpul dalam satu ruang.

Mereka berasal dari beberapa sekolah menengah atas dan perguruan tinggi di Kalimantan Barat (Kalbar).

Tepelima diinisiasi oleh Satu Dalam Perbedaan (SADAP) Indonesia dalam upaya mendorong terciptanya kedamaian di Kalbar.

Rio Pratama, Ketua SADAP Indonesia mengatakan bahwa orang muda punya kapasitas, kemampuan, dan potensi yang besar dalam mengampanyekan toleransi dan keberagaman.

BACA JUGA:  Festival Toleransi Singkawang Didorong Menparekraf Jadi Agenda Nasional

Oleh sebab itu, Tepelima bisa dijadikan sebagai sarana belajar untuk mewujudkan hal tersebut.

“Kalbar punya sejarah konflik yang panjang, sejak pasca kemerdekaan hingga 2021 lalu. Dari konflik suku dan etnis, kemudian menjalar ke agama,” tutur Rio Pratama, dalam pembukaan Tepelima Kalbar ke-5, Jumat (23/6).

“Ini yang mendorong kami sebagai orang muda untuk melibatkan diri dalam terciptanya kedamaian di Kalbar itu sendiri,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Berada di Peringkat 6, Pemkot Magelang Gelar Studi Tiru Toleransi ke Kota Singkawang

Pelaksanaan Tepelima berupa camp lintas iman yang bertujuan menciptakan toleransi, keberagaman dan perdamaian bagi masyarakat, khususnya orang muda itu sendiri.

Upaya untuk menggaungkan perdamaian pada orang muda lintas etnis dan agama ini sudah dilakukan secara konsisten selama lima tahun berturut.

Pada tahun ini, panitian memilih tema “Healing for Peace”.

Maria, ketua panitia Tepelima Kalbar ke-5 menuturkan, tahun ini peserta yang mengikuti berasal dari agama Islam, Hindu, Kristen, dan Katolik serta suku-suku yang ada di Kalbar.

“Kami belum memperoleh peserta dari agama Buddha dan Konghucu dan akan menjadi catatan kami agar tahun mendatang teman-teman tersebut dapat terlibat, namun secara suku dan etnis terwakili dari berbagai ragam yang ada,” tutur Maria. (rls)

BACA JUGA:  Rasau Jaya I Ditetap sebagai Desa Toleransi oleh Kanwil Kemenag Kalbar

Simak video menarik berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya