Di sisi lain, upaya peningkatan kualitas anak secara mental, juga dibarengi dengan peningkatan pertumbuhan gizi anak sejak dini.
Pemkot Pontianak tengah menekan angka stunting hingga ke angka nol.
Oleh sebab itu, Edi mengajak seluruh pemangku kebijakan untuk menjaga kepedulian pribadi kepada persoalan anak-anak, yang juga termasuk stunting.
BACA JUGA: 1.260 Anak Putus Sekolah di Tingkat SMA, Pontianak Komitmen pada Pemerataan Akses Pendidikan
Dia berharap, agenda yang diinisiasi KPAD Kota Pontianak ini bisa menghasilkan rumusan penyelesaian masalah anak putus sekolah dan anak jalanan di Pontianak.
“Masyarakat harus digerakkan untuk mengurangi sunting,” tandas Edi Rusdi Kamtono.
BACA JUGA: Jelang Evaluasi Kota Layak Anak, Pemkot Optimistis Pontianak Raih Predikat Nindya
Sementara itu, Ketua KPAD Kota Pontianak Niyah Nurhayati memaparkan, setelah agenda peluncuran website resmi KPAD Kota Pontianak, dilanjutkan dengan Focus Group Discussion Penanganan Anak Putus Sekolah dan Anak Jalanan di Kota Pontianak.
Peluncuran website tersebut bertujuan mendekati masyarakat dan memudahkan pihaknya menyampaikan informasi terkini terkait penanganan persoalan anak.
BACA JUGA: Wujudkan Pontianak Kota Layak Anak Perlu Peran Media Massa
Menurut Niyah, Pontianak sebagai daerah rujukan di Kalimantan Barat, sudah seharusnya memberikan contoh bagi daerah lain dalam menangani kasus anak, khususnya anak putus sekolah maupun anak jalanan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News