Rawat Nilai Historis Lewat Penataan Landmark di Pontianak Timur

Rawat Nilai Historis Lewat Penataan Landmark di Pontianak Timur - GenPI.co KALBAR
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono membuka Musrenbang Tingkat Kecamatan Pontianak Timur 2024, di Hotel Harris Jalan Gajahmada, Selasa (14/2). Foto: Prokopim

GenPI.co Kalbar - Kecamatan Pontianak Timur menjadi titik awal mula terciptanya Kota Pontianak.

Sejarah serta nilai-nilai luhur itu terus menegaskan landmark maupun branding Kota Pontianak hingga kini, seperti Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman dan Istana Kesultanan Kadriyah.

Pembangunan di wilayah Pontianak Timur pun terus berlanjut sampai sekarang.

BACA JUGA:  Selain Infrastruktur, Musrenbang Pontianak Tenggara Titik Beratkan Pembangunan SDM

Adanya waterfront dan penataan cagar budaya menambah keindahan wisata sungai.

Di sisi lain, ada pula pembangunan jalan di berbagai lokasi seperti Jalan Pemda dan Gang Semut.

BACA JUGA:  Selain Infrastruktur, Bidang Ekososbud Jadi Usulan Musrenbang Kelurahan Saigon

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menambahkan, masyarakat di wilayah tersebut juga menginginkan adanya perbaikan fasilitas umum, seperti sekolah dan puskesmas.

Hal tersebut dia sampaikan seusai membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Pontianak Timur Tahun Anggaran 2024, di Hotel Harris Jalan Gajahmada, Selasa (14/2).

BACA JUGA:  Musrenbang Kelurahan Bangka Belitung Darat, Masyarakat Sampaikan 70 Usulan

“Tingkat kepadatan di Pontianak Timur lumayan tinggi, meski beberapa lahan masih tersisa, namun perlu penataan agar dapat menampung warga yang ingin tinggal di sana,” jelasnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya