GenPI.co 
GenPI.co Kalbar - Penanganan satu pintu dan regulasi yang jelas dari pemerintah sangat diharapkan untuk kelancaran aktivitas ekspor dan impor di perbatasan Kalimantan Barat alias Kalbar.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kalbar Santyoso Tio di Kota Pontianak, Rabu (30/11).
"Dengan adanya kegiatan BIMP-EAGA yang dilaksanakan di Kalbar, kami berharap akan membuka peluang kerja sama antarnegara yang semakin luas,” tuturnya.
BACA JUGA: Pertamina Resmikan BBM Satu Harga di 14 Titik, Termasuk di Perbatasan Kalbar
Dengan begitu, proses ekspor dan impor di perbatasan bisa berjalan lebih baik.
Oleh sebab itu, Tio menilai diperlukan regulasi yang jelas dari pemerintah.
BACA JUGA: Edukasi Masyarakat Perbatasan, Imigrasi Entikong Layani PLB Secara Gratis
Menurutnya, dalam menjalankan usaha, setiap pengusaha menginginkan kepastian hokum dan kepastian prosedur agar setiap proses perdagangan yang dilakukan bisa lebih lancar.
"Untuk itu, kami mengharapkan ada tim atau penanganan satu pintu di perbatasan yang mengurus perdagangan ini, sehingga setiap pedagang yang akan mengekspor bisa mendapatkan informasi regulasi dan tarif yang jelas,” ujar Santyoso Tio.
BACA JUGA: Menko PMK Dukung Penguatan Sinyal Internet di Perbatasan
Dia menyebut, jangan sampai ada pedagang yang akan mengekspor barang menjadi bingung karena ada regulasi yang tidak diketahui.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
