GenPI.co Kalbar - Permasalahan konektivitas antardaerah dan negara menjadi pembahasan pada kegiatan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Perwakilan BIMP-EAGA Business Council (BEBC) dari Indonesia Sayid Irwan, seusai pembukaan kegiatan BIMP-EIGA di Pontianak, Rabu (23/11).
"Untuk diketahui bahwa BEBC merupakan kumpulan privat sektor di antara negara-negara BIMP-EAGA,” tuturnya.
BACA JUGA: Produk Kerajinan Tangan dari 4 Kabupaten di Kalbar Ramaikan BIMP-EAGA
Menurutnya, pertemuan hari ini, bakal dibahas berbagai kendala yang dihadapi BEBC.
“Salah satunya persoalan konektivitas antara wilayah anggota BIMP-EAGA di 4 negara tersebut," imbuh Sayid.
BACA JUGA: Kabupaten Kubu Raya Nyatakan Siap Jadi Lokasi BIMP-EAGA
Dia menyebut, ada 4 pulau besar di Indonesia, yakni Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua.
Pulau-pulau yang tergabung dalam BIMP-EIGA itu, semuanya memiliki kendala dari sisi konektivitas.
BACA JUGA: Pontianak Pastikan Keandalan Pasokan listrik Jelang BIMP-EAGA
"Di Malaysia, Sabah, Sarawak, dan Filipina juga terpisah dan di tengah-tengah ada Brunei,” sebutnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News