
“Saya optimis Indonesia bisa terus memproduksi kratom dan bisa terus melanjutkan perdagangan dengan Amerika Serikat,” ujar Teten.
Di Kalbar sendiri, ada 200 ribu petani yang telah memproduksi kratom untuk diekspor melalui Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh) dalam bentuk bubuk.
Ketua Kelompok Masyarakat Pengelola Hasil Alam Borneo (Kompar) Agus Widyanto menyampaikan, kratom punya beberapa manfaat seperti ekonomi dan kesehatan.
BACA JUGA: Tolak Larangan Kratom, Sutarmidji: Sampai Ada Penelitian Valid
Para petani di Kalbar sebagai wilayah pusat pertumbuhan kratom, sangat mengandalkan tumbuhan tersebut untuk memperoleh penghasilan.
Sementara dari sisi kesehatan, kini sebagian besar produksi kratom diekspor ke AS dengan total 95 persen dari seluruh hasil produksi di Kalbar.
BACA JUGA: Tanaman Ramah Lingkungan, Kratom Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
“Kalau memang barang ini berbahaya, secara logika maka banyak yang menjadi korban karena sekian banyaknya yang diekspor ke AS,” terang Agus Widyanto. (ant)
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News