GenPI.co Kalbar - Pemerintah daerah bersama seluruh pemangku kebijakan terus bersinergi mendorong pengembangan ekonomi, literasi, industri, dan akses jasa keuangan bagi masyarakat.
Salah satunya lewat penyediaan akses keuangan dalam produk keuangan (kredit, tabungan, penjaminan, subsidi bunga, dan investasi mudah, murah, serta aman).
Selain itu, untuk mendukung implementasi salah satu misi Bank Indonesia yakni mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah.
BACA JUGA: Peran Ibu-ibu PKK Gerakkan Roda Perekonomian Kota Pontianak
"Atas nama Pemprov Kalbar, saya mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini,” tutur Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan, Senin (1/8).
Dia berharap kegiatan tersebut bisa dilaksanakan setiap tahun, sehingga tidak ada lagi daerah di Kalbar yang tidak mengenal mata uang rupiah.
BACA JUGA: Bangkitkan Ekonomi Kalbar, Sutarmidji: Cintai Produk Dalam Negeri
“Dan transaksi di daerah pedalaman lancar dengan menggunakan mata uang rupiah,” ungkap Norsan.
Menurutnya, hal itu membuktikan bahwa rupiah sudah berdaulat dan menjadi raja di negeri sendiri.
BACA JUGA: Friendship City Sibu-Singkawang Tingkatkan Ekonomi dan Budaya
Norsan bercerita, 10 tahun lalu, masih ada daerah di Kalbar yang menggunakan mata uang ringgit, seperti di Desa Angkrangin, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News