Kepala BP2MI: 4,4 Juta PMI Tidak Resmi Rawan Jadi Korban Kekerasan

25 Mei 2023 02:00

GenPI.co Kalbar - Sebanyak 4,4 juta Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidak resmi bekerja di luar negeri dan rawan menjadi korban tindak kekerasan selama bekerja di mancanegara.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani saat menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) BP2MI bersama Pemprov Kalbar, Pemkab/Pemkot se-Kalbar di Pontianak, Rabu (24/5).

"Data tersebut sampai saat ini mungkin yang terdata dari Badan Pengawasan (BP) ada 4,6 juta yang resmi dan World Bank merilis ada 9 juta orang Indonesia yang sekarang bekerja di luar negeri,” ujarnya.

BACA JUGA:  28 PMI Ilegal Gagal Terobos 'Jalan Tikus' Menuju Malaysia

Berarti, kata dia, asumsinya ada 4,4 juta seluruh PMI yang berangkat tidak resmi.

Menurutnya, dalam 3 tahun terakhir terdapat 94 ribu PMI yang dideportasi dari Timur Tengah dan Malaysia.

BACA JUGA:  Penempatan Ratusan PMI Ilegal Digagalkan BP2MI Kalbar

Kalbar termasuk provinsi yang paling direpotkan untuk penempatan kerja di Malaysia.

Pasalnya, walaupun PMI tersebut bukan dari Kalbar, namun karena dideportasi dari Entikong, Pemprov Kalbar yang repot mengurusnya.

Benny menuturkan, ada 1.935 orang yang meninggal dunia dengan 2 peti jenazah yang masuk setiap harinya.

Selanjutnya, 90 persen dari peti jenazah atau yang dideportasi tadi merupakan korban penempatan tidak resmi.

Lalu, pekerja yang cacat secara fisik, depresi, dan hilang ingatan tercatat sebanyak 3.377 orang.

"Negara sangat baik, sekalipun mereka berangkat tidak resmi untuk masalah luar negeri itu dapat ditangani oleh perwakilan kita,” papar Benny Rhamdani.

“Saat tiba di tanah air, langsung diurus oleh BP2MI dan pemda ikut menangani dan mengurus pemulangan mereka," tandasnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KALBAR