
Sebagai gambaran, Edi mencontohkan bisnis warung kopi yang begitu menjamur di Kota Pontianak.
Bahkan, kata dia, data yang ada, jumlah warung kopi di Kota Pontianak lebih dari 704.
Tetapi tidak pernah terpikir berapa jumlah kopi yang dihabiskan setiap hari.
Menurutnya, di Pontianak, setiap hari rerata menghabiskan bubuk kopi sekira 300 hingga 400 kg.
BACA JUGA: PPM Teknik Elektro Polnep Terangi Ponpes Mu'inul Islam
Pertanyaan lagi, kopinya berasal dari mana dan ternyata 90 persen berasal dari luar Kalbar.
Kemudian kenapa di Provinsi Kalbar perkebunan kopinya tidak berkembang, dan kalaupun ada, hanya ditanam oleh masyarakat dengan skala kecil.
BACA JUGA: PPM Polnep Teknik Elektro Terangi Panti Asuhan Putri Nurul Amal
"Ini sebagai peluang, kalau adik-adik mempunyai lahan dan menanam kopi serta memprosesnya menjadi bubuk kopi hingga siap diminum, saya yakin kebutuhan kopi di Kota Pontianak bisa terpenuhi," ungkap Edi.
Peluang-peluang demikian bisa dimanfaatkan oleh siapa pun selama memiliki keinginan dan kemauan.
BACA JUGA: Wisudawan dengan IPK 4 Dapat Beasiswa dari Gubernur Kalbar
Dia juga memaparkan beberapa kunci sukses apabila para wisudawan ingin berhasil.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News