
Oleh sebab itu, Edi mengajak dukungan seluruh pihak khususnya orang tua agar mengajarkan gemar menabung kepada anak-anak mereka.
Menurutnya, menabung merupakan kewajiban sebagai langkah mempersiapkan masa depan yang cerah untuk generasi penerus.
“Dari sejak anak-anak kita biasakan mereka menabung, tentu nanti ke depannya, anak-anak bisa mengelola keuangannya. Ini yang kita harapkan, dari perbankan dan dunia pendidikan ikut memberikan edukasi kepada anak-anak,” ungkap Edi.
BACA JUGA: Program KEJAR, Budaya Menabung bagi Pelajar di Pontianak
Sementara itu, Kepala OJK Kalbar Maulana Yasin menerangkan bahwa inklusi keuangan sudah harus merata pada 2024 sebesar 90 persen.
Meski saat ini telah menyentuh 85 persen, pihaknya tetap gencar menggalakkan literasi inklusi keuangan ini.
BACA JUGA: Objek Wisata di Kalbar Jadi Sasaran Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan OJK
Melalui Program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar), berbagai penghargaan pun sudah didapat OJK Kalbar.
“Berbagai macam terkait simpanan pelajar, tidak hanya SD dan SMP, namun sejak PAUD sudah dikenalkan dan juga SMK, SMA sederajat,” tandas Maulana. (rls)
BACA JUGA: Tingkatkan Literasi, Kapuas Hulu Dorong Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
Kalian wajib tonton video yang satu ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News