GenPI.co Kalbar - Sejak Januari-Juni 2023, pendapatan negara dari hasil ekspor di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau perbatasan Indonesia-Malaysia mencapai Rp 8,7 miliar.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bea Cukai Nanga Badau Heri Purwanto, di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Minggu (16/7).
"Produk pertanian dan perikanan Kapuas Hulu cukup menjanjikan untuk menembus pasar global di perbatasan, masyarakat harus bisa membaca peluang tersebut," tuturnya.
BACA JUGA: Lasarus: Terminal Barang Internasional PLBN Badau Beroperasi 2023
Menurut Heri, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui kegiatan ekspor, perlu kerja sama semua pihak instansi dan lembaga terkait dalam mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Tujuannya untuk terus menggali dan mengembangkan potensi yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu.
BACA JUGA: Malaysia Belum Bisa Layani Pemegang Pas Merah dari PLBN Badau
Heri mengatakan, dari realisasi ekspor sepanjang semester I tahun 2023 periode Januari-Juni 2023 dari produk perikanan dan pertanian dengan sebanyak 40,7 ton dengan total penerimaan devisa ekspor sebesar Rp 8,7 miliar.
Kemudian, sejumlah produk perikanan yang mendominasi dalam kegiatan ekspor, yakni ikan air tawar seperti jelawat, semah, dan seladang.
BACA JUGA: PLBN Badau Dibuka, Pemohon Paspor di Imigrasi Putussibau Meningkat
Sementara itu, hasil pertanian berupa tanaman lada dan hasil pertanian lainnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News