Sebab, bukan lampionnya yang dilihat besar, melainkan adanya pikiran dan jiwa yang besar.
"Semua ini dikarenakan kita memahami dan menghargai keberagaman yang ada di Kubu Raya dan Kalbar," ungkap Muda.
Dia juga menyampaikan bahwa Kubu Raya merupakan daerah yang sangat heterogen karena beragam etnis, bahasa, budaya, dan agama ada di kabupaten termuda di Kalbar itu.
BACA JUGA: Kota Pontianak Siap Sambut Tamu Jelang Imlek dan Cap Go Meh
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kubu Raya Rini Kurnia Solihat menuturkan, lampion raksasa itu merupakan bagian dari seni budaya yang harus terus dilestarikan.
"Kami terus menghargai segala ide kreatif yang dapat memajukan kegiatan-kegiatan seni budaya, wisata, dan ekonomi kreatif di Kabupaten Kubu Raya," ucapnya. (ant)
BACA JUGA: Pemprov hingga Ormas Sinergi Amankan Imlek dan Cap Go Meh di Kalbar
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News