Percobaan yang dimaksud, yakniiproduksi padi dengan penggunaan bibit hibrida, lalu menggunakan pupuk organik yang dicampur dengan pupuk kimia.
"Itu sudah menunjukkan hasil bahwa kami dapat memanen untuk satu hektare itu lebih dari rata-rata 3 ton per hektare di Kalbar. Kami sudah bisa menaikkan lebih dari 4-5 ton," terangnya.
Dia berharap, program tersebut mendorong peningkatan perekonomian di Kalbar dan menyejahterakan petani.
BACA JUGA: Peluncuran Program Matching Fund Kedaireka di Universitas Tanjungpura
"Kita harapkan ini dapat mendorong perekonomian di Kalbar. Hilirnya adalah kesejahteraan petani,” tandas Garuda Wiko. (ant)
Simak video menarik berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News