Kawasan Kota Tua Sultan Muhammad Ditata Jadi Destinasi Wisata

Kawasan Kota Tua Sultan Muhammad Ditata Jadi Destinasi Wisata - GenPI.co KALBAR
Seorang pekerja tengah menyemprot cat pada pagar waterfront Kapuas Indah-Senghie, Kota Pontianak. Foto: Prokopim

Dari total 104 ruko di kawasan Parit Besar, tidak sampai lima persen akan terdampak penataan.

Edi mengajak pemilik bangunan untuk mendukung dan turut berpartisipasi menjaga kerapian serta kebersihan kawasan.

“Saya mengajak warga mengecat, merehab, dan jangan dibiarkan bangunan-bangunan itu kumuh dan juga pasang CCTV di beberapa titik,” terangnya.

BACA JUGA:  Waterfront Kapuas Indah-Senghie Bakal Diresmikan Desember Tahun Ini

Pemkot Pontianak sebelumnya sudah melakukan sosialisasi bagi bangunan yang melewati Garis Sempadan Sungai (GSS).

Berdasarkan informasi yang disampaikan itu, menurutnya tidak ada masalah meski beberapa bangunan masih menjorok.

BACA JUGA:  Waterfront Sungai Kapuas Putussibau Sedang Dirancang Kementerian PUPR

“Makanya yang kena GSS itu kita potong, ada juga yang sudah bebas. Hanya bangunannya masih menjorok, mereka berkewajiban untuk memotongnya,” terangnya.

Edi menuturkan, banyak masyarakat yang merasa puas semenjak dibangunnya waterfront.

BACA JUGA:  Kota Putussibau Bakal Punya Waterfront City, Prioritas 2023

Beberapa manfaat sudah dirasakan warga, terutama pendatang, lewat kawasan tersebut, seperti olahraga dan wisata menikmati pemandangan Sungai Kapuas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya