Ke depan, DLH ingin melibatkan pihak ketiga dalam pengangkutan sampah.
“Tenaganya akan disiapkan tersendiri karena anggarannya dikhususkan, hal ini dilakukan agar sampah tidak terlalu lama di TPS,” tuturnya.
Pasalnya, hal itu akan mengganggu dari sisi kesehatan, selain sampah yang berpotensi merusak lingkungan.
BACA JUGA: World Cleanup Day, Mahasiswa Untan Dianjurkan Dirikan Bank Sampah
Dirinya optimis jika program jemput bola ini akan disambut baik masyarakat melihat permintaan pengelolaan limbah yang tinggi.
Apalagi, kata dia, angka pembuangan limbah domestik rumah tangga di Kota Pontianak lebih besar ketimbang limbah industri.
BACA JUGA: Bank Sampah Rosella Dapat Bantuan Alat Pengolah Limbah Jadi BBM
“Namun, ada aturannya nanti karena akan dimintai retribusi, selain juga membuat terfokus juga tak menambah beban di TPS,” ungkap Syarif Usmulyono.
“Saya yakin, mereka mau keluarkan biaya karena untuk membuang ke TPA juga memerlukan tenaga yang tidak sedikit, jadi kita akan bantu di situ,” imbuhnya.
BACA JUGA: Kendalikan Sampah Plastik, Warga Diajak Jaga Kebersihan Sungai-Parit
Usmulyono menuturkan, TPA Batu Layang terbebani dengan angka sampah per hari yang bisa mencapai 300-400 ton.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News