Pada 2018, Puskesmas Siantan Hilir memiliki prevalensi ibu hamil anemia sebesar 7,3 persen. Lalu pada 2019, kasus anemia ibu hamil 6,2 persen.
"Sehingga butuh intervensi dari usia remaja untuk menekan angka ini ke depan," tutur Suriyani, Rabu (10/8).
Sebagai informasi, kekurangan Fe pada ibu hamil, bisa membuat janin lambat atau tidak berkembang, kelahiran prematur, berat badan bayi saat lahir rendah.
BACA JUGA: Inovasi Tape Ketan Mas untuk Pasien Hipertensi-Diabetes Melitus
Kemudian, risiko kerusakan organ vital seperti otak dan jantung, pada kasus yang sangat parah.
Oleh sebab itu, ide pemberian tablet Fe secara rutin di sekolah pun muncul.
BACA JUGA: Rentan Keluhan Soal Pencernaan, Puskesmas Siaga Selama Libur
Pasalnya, dalam kajian awal, terdapat siswi anemia yang tidak mau minum tablet Fe dan kesulitan guru memantau karena jumlah siswi dan kelas yang banyak.
Inovasi tersebut memaksimalkan pemantauan dan memastikan tablet Fe dikonsumsi memberikan dampak turunnya jumlah siswi yang menderita anemia.
BACA JUGA: Resmikan Puskesmas, Bupati Minta Pelayanan Masyarakat Dipermudah
Hasilnya, pada 2021 dari pemeriksaan Hb secara acak terhadap 87 orang, pemeriksaan awal diperoleh siswi yang menderita anemia berjumlah 48 siswi (61,5 persen).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News