Oevaang Oeray, Anak Petani Jadi Pejuang Dayak dan Gubernur Kalbar

Oevaang Oeray sendiri merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Saudaranya yang lain adalah Ding Oeray, Mering Oeray dan Tepo Oeray.

Awalnya, dia bekerja sebagai seorang guru. Kemudian pada 1941 para guru sekolah Katolik se-Kalbar berkumpul di Sanggau mengadakan retret (rekoleksi) tahunan.

Saat retret berlangsung, seorang murid seminari di Nyarumkop, Oevaang Oeray, menulis surat terbuka kepada para peserta rekoleksi.

BACA JUGA:  Cornelis, Putra Dayak Kedua Pemimpin Kalbar Setelah Oevaang Oeray

Isinya, dia mengajak para guru memikirkan perbaikan nasib masyarakat Dayak yang terus dalam kondisi memprihatinkan.

Di antara pemikiran yang diajukan, antara lain agar perbaikan nasib orang Dayak dilakukan melalui perjuangan organisasi politik.

Gagasan yang dikemukakan Oevaang Oeray berbuah baik, kemudian menjadi embrio Partai Persatuan Dayak.

BACA JUGA:  Mengenal Kynan Tegar, Sutradara Muda Dayak Iban yang Mendunia

Pusat partai tersebut kemudain dipindahkan ke Pontianak dan diubah namanya menjadi PPD pada 1 November 1945.

PPD akhirnya menjadi suatu wadah kebangkitan Dayak pada 3 November 1945, sekitar 74 hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

BACA JUGA:  Maria Goreti, Jurnalis Dayak yang Berakhir 4 Periode di Senayan

Singkatnya, Oevaang Oeray menjadi orang yang dekat dengan Soekarno/Soekarnois.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News