GenPI.co Kalbar - Para petani di Kabupaten Sintang beberapa jenis harga pupuk yang melonjak naik.
Anggota DPRD Kabupaten Sintang Nikodemus mengatakan, hampir rata-rata petani mengeluhkan kondisi tersebut.
"Di tahun lalu, kenaikan harga pupuk memang luar biasa, apalagi tahun ini," tutur Niko, Kamis (17/6).
Menurutnya, kenaikan harga pupuk ini terjadi di seluruh daerah di Indonesia.
"Kalau kami lihat di grup-grup petani sawit, grup petani karet, semua mengeluhkan harga pupuk," ujar legislator dari Dapil Kecamatan Sepauk dan Kecamatan Tempunak.
Niko menuturkan, harga pupuk yang sudah terlanjur naik itu, tidak disertai dengan kenaikan harga komunitas hasil pertanian dan perkebunan.
"Harga pupuk yang mahal ini, tidak diimbangi dengan harga hasil pertanian," ungkapnya.
Politikus Hanura itu menilai, kenaikan harga pupuk dampak dari gejolak perang yang terjadi di negara pemasok bahan-bahan baku pupuk, yaitu Ukraina dan Rusia.
"Karena pupuk banyak diimpor dari sana, bahan-bahannya," ujarnya.
Selain itu, keterbatasan bahan baku untuk pupuk menjadi salah satu penyebab naiknya harga pupuk di berbagai daerah.
Oleh sebab itu, Nikodemus berharap pemerintah pusat dan daerah bisa menanggulangi permasalahan tersebut.
Dia turut meminta pemerintah agar mencarikan solusi bagi petani untuk mengatasi kenaikan harga pupuk di tingkat petani dan pekebun. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News