GenPI.co Kalbar - Kratom menjadi salah satu tanaman yang berpotensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang ramah lingkungan.
Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat mengatakan, ada beberapa tanaman untuk menjaga lingkungan yang didorong untuk pembangunan berkelanjutan dengan kearifan lokal.
“Seperti tanaman tengkawang, kopi dan madu alam, termasuk juga tanaman kratom," ujarnya, Minggu (5/6).
Menurutnya, peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia sebagai momentum untuk mengajak seluruh masyarakat agar menjaga lingkungan hidup di sekitarnya.
Hingga saat ini, Pemkab Kapuas Hulu telah berkomitmen untuk menjalankan pembangunan berkelanjutan ramah lingkungan.
Terutama, pembinaan di bidang ekonomi.
Kapuas Hulu yang juga dikenal sebagai paru-paru dunia, memiliki dua taman nasional, yaitu Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum.
"Tentu kelestarian alam dan lingkungan warisan nenek moyang tersebut perlu dijaga, jangan sampai dirusak hanya karena alasan untuk ekonomi masyarakat," ungkapnya.
Salah satu cara mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, perlu dikembangkan sejumlah tanaman kearifan lokal.
Meski kratom, tanaman endemik Pulau Kalimantan tepatnya di Kabupaten Kapuas Hulu itu belum memiliki legalitas regulasi yang jelas, namun banyak dibudi daya masyarakat.
“Sangat membantu pertumbuhan ekonomi dan tidak merusak lingkungan, terutama saat pandemi covid-19," katanya.
Oleh sebab itu, Wahyu menegaskan bahwa Pemkab berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan kelestarian lingkungan.
Dengan demikian, potensi alam dan pembangunan di Kapuas Hulu bisa dinikmati anak cucu ke depannya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News