GenPI.co Kalbar - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) Kalbar berharap harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit bisa segera kembali normal.
Hal itu seiring dengan dibukanya penerapan ekspor Crude Palm Oil (CPO).
Ketua Aspekpir Kalbar Marjitan menyebut, larangan ekspor CPO telah dicabut oleh pemerintah dan ekspor dibuka kembali mulai Senin, 22 Mei 2022.
“Harapannya, dengan kebijakan itu harga TBS sawit di tingkat petani yang sempat anjlok kembali normal,” katanya, Minggu (22/5).
Harga sawit di tingkat petani sempat Rp 2 ribu per kilogram saat larangan ekspor CPO dan turunannya diberlakukan.
Namun, pencabutan larangan ekspor CPO membuat petani kembali bergairah.
Mereka berharap peraturan baru bisa meningkatkan harga komoditas tersebut.
"Itu yang kami kawal. Saat ini, petani bersyukur dan kembali bergairah," ungkap Marjitan.
Semangat para petani sawit tergugah untuk menanam atau budi daya lewat program Peremajaan Kelapa Sawit (PSR) maupun secara swadaya.
"Kami prediksi, keperluan bibit siap edar tentu akan meningkat dengan gairah sawit semakin baik," pungkas Marjitan. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News