GenPI.co Kalbar - Komoditas sawit dengan turunannya berupa CPO berperan sebagai produk unggulan yang sangat besar bagi perekonomian Provinsi Kalbar.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Agus Chuaini di Pontianak, Kamis (22/12).
"Sawit cukup besar peranannya. Kita lihat ekspor Kalbar itu yang pertama itu bauksit dan yang kedua itu CPO. Ekspor CPO mencapai di atas 5 juta ton per tahun," tuturnya.
Sebelumnya, kata dia, ekspor CPO bukan lewat Kalbar.
Namun, sejak ada Pelabuhan Kijing, di Kabupaten Mempawah ekspor bisa lewat pelabuhan kebanggaan Kalbar itu.
Agus menambahkan, jumlah ekspor lewat Kijing mesti ditingkatkan.
"Untuk meningkatkan ekspor lewat Kijing memang perlu ada perhatian agar ada efisiensi dan lainnya," ungkapnya.
Dia juga menyebut, alasan komoditas sawit memiliki andil besar dalam ekonomi masyarakat dan Kalbar karena pekebunnya bukan hanya dari perusahaan, melainkan juga dari petani swadaya yang sudah tembus 500 ribuan hektare.
"Jadi sawit itu dinikmati masyarakat. Coba lihat kalau harga sawit bagus, mobil laris, sepeda motor laris, perumahan laris, elektronik laris serta lainnya,” papar Agus.
Selain itu, ekonomi juga bergerak. Jadi, andilnya sangat dirasakan oleh masyarakat.
Tak hanya itu, nilai tambah komoditas sawit dan hilirisasi juga perlu menjadi perhatian pemerintah daerah dan pelaku usaha.
"Sejauh ini produk turunan dominan CPO dan sebagian kecil minyak goreng, sedangkan produk turunan dari sawit sebenarnya sangat banyak,” ucapnya.
“Nah, itu harus menjadi perhatian untuk hilirisasi produk sehingga nilai tambah semakin tinggi," tandas Agus Chuaini. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News