GenPI.co Kalbar - Generasi muda, anak-anak milenial hingga generasi Z di Indonesia termasuk di Kalbar, diminta untuk aktif mengampanyekan positif industri sawit nasional.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Tofan Mahdi di Jakarta, Senin (14/11).
Menurutnya, masa depan industri minyak sawit Indonesia berada di tangan generasi muda, terutama anak-anak milenial hingga generasi Z.
"Perlu penguatan strategi kampanye positif di kalangan anak-anak muda. Jika tidak, sektor kelapa sawit akan ditinggalkan," tuturnya.
Dia menyebut, pergeseran teknologi komunikasi digital yang masif menjadikan tantangan komunikasi di industri sawit bisa dihadapi dengan ringan.
Hal tersebut bisa diwujudkan jika semakin banyak generasi muda terlibat dan berperan aktif dalam di industri sawit.
Tofan menyampaikan, di bidang teknis, sudah banyak anak muda yang masuk dan bekerja di industri sawit.
“Tetapi dalam bidang komunikasi, kampanye positif, dan advokasi kebijakan, perlu lebih banyak anak-anak muda terlibat di dalamnya," ungkap Tofan Mahdi.
Sementara itu, sejumlah tantangan besar yang dihadapi industri minyak sawit, yakni keberlanjutan, fluktuasi harga, dan kebijakan.
"Fluktuasi harga CPO sebagai sektor usaha bidang komoditas, kita dalam posisi tidak bisa melakukan apa pun,” kata Tofan.
Pasalnya, fluktuasi harga komoditas sepenuhnya ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di pasar.
Selanjutnya, terkait tantangan keberlanjutan, komitmen sektor kelapa sawit terhadap tata kelola yang berkelanjutan adalah mutlak.
Lalu soal kebijakan, Gapki berharap seluruh pemangku kepentingan dalam mata rantai industri sawit tetap kompak dan konsisten mendukung kebijakan yang pro industri sawit berkelanjutan.
"Teman-teman pelaku usaha dan petani sawit harus makin kompak dalam advokasi kebijakan apapun terkait sawit,” tandas Tofan Mahdi. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News