GenPI.co Kalbar - Beno (24) menjadi mandor di perkebunan sawit yang dikelola oleh sebuah perusahaan di Desa Merarai, Kecamatan Sei Tebelian, Kabupaten Sintang.
Sebelumnya, putra asli Kalimantan itu sempat kesulitan mendapat pekerjaan.
Pasalnya, dia tidak memiliki sertifikasi keterampilan yang sering menjadi persyaratan untuk mendapatkan pekerjaan.
Bahkan, dia tidak punya keterampilan khusus. Alasan tersebut yang membuatnya selalu ditolak saat melamar pekerjaan.
Ditambah lagi oleh pandemi covid-19, perjuangan Beno untuk mendapat pekerjaan dan sesuap nasi bertambah sulit.
Kemudian, salah satu temannya merekomendasikan Beno untuk ikut program Kartu Prakerja.
Dia mengikuti program pelatihan Kartu Prakerja gelombang 12 dengan mengambil kursus komputer perkantoran dan pemasaran online hingga tuntas.
Beno juga mendapatkan sertifikat kompetensi komputer dari platform pelatihan yang disedikan oleh Kartu Prakerja.
Lalu, bermodalkan sertifikat kompetensi tersebut, Beno kemudian melamar di perkebunan sawit dan diterima sebagai mandor lapangan.
Tak sampai di situ, Beno bahkan rela merogoh kocek pribadinya untuk kembali meningkatkan kompetensinya.
Dia lalu mengikuti progam pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bidang Perkebunan. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News