GenPI.co Kalbar - Di balik polemik daftar kewarganegaraan penonton Piala Dunia 2022 Qatar yang diterapkan oleh panitia penyelenggara, Taiwan menuduh ada permainan China.
Daftar kewarganegaraan dalam laman pengajuan kartu identitas Hayya, nantinya berlaku sebagai visa masuk.
Kini, laman tersebut mencantumkan Chinese Taipei sebagai opsi kewarganegaraan penonton Piala Dunia 2022.
Padahal, setelah pemerintah Taiwan melancarkan protes, sempat tercantum "Taiwan" menggantikan "Taiwan, Provinsi dari China".
Chinese Taipei dulunya dipakai oleh kontingen Taiwan dalam keikutsertaan di kompetisi-kompetisi olahraga internasional sejak 1981.
Hal itu berdasarkan kesepakatan Resolusi Nagoya yang dicapai dua tahun sebelumnya, untuk menghindari polemik politik.
Kementerian Luar Negeri China mengapresiasi langkah pemerintah Qatar dalam penggunaan Chinese Taipei.
“Mematuhi Kebijakan Satu Tiongkok dan penanganannya terhadap hal-hal yang relevan sesuai dengan praktik wajar ajang olahraga internasional," tutur Kemenlu China.
Sementara Kemenlu Taiwan, mengutuk langkah tersebut dan mengatakan, panitia Piala Dunia 2022 Qatar gagal menolak tegas intervensi kekuatan politik yang tidak tepat.
“China terlibat dalam intimidasi dan telah berulang kali serta secara terang-terangan menggunakan Kebijakan Satu Tiongkok fiktif mereka,” unkap Kemenlu Taiwan.
China disebut terus meremehkan Taiwan di dunia internasional dan menciptakan kesan palsu bahwa Taiwan adalah milik China. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News