GenPI.co Kalbar - Kabupaten Melawi telah menetapkan 15 lokasi fokus (lokus) stunting di setiap kecamatan dan desa.
Wakil Bupati Melawi Kluisen mengatakan hal itu sebagai upaya menurunkan angka stunting.
Kuisen mengungkapkan, permasalahan stunting yang muncul di Melawi bukanlah hal yang sepele.
Oleh sebab itu, diperlukan komitmen dari semua pihak untuk bekerja sama dalam mendukung terwujudnya masyarakat mengonsumsi gizi seimbang.
Selain itu, pemenuhan sanitasi dasar dengan menyusun kegiatan dan penganggaran.
“Sesuai dengan lokus yang disepakati bersama dan akan diperluas secara bertahap," kata Kluisen di Melawi, Jumat (8/4).
Kampanye percepatan penurunan stunting merupakan kegiatan yang strategis dengan menghadirkan dan melibatkan stakeholder, masyarakat, Pasangan Usia Subur (PUS).
Ada pula Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) serta Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Menurut Kluisen, keterlambatan dalam berpikir umumnya disebabkan asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi
"Ini yang menjadi persoalan di masyarakat mengingat transportasi agak susah,” ujarnya.
“Makanan yang bergizi sangat sulit didapat terutama di daerah-daerah stunting-nya tinggi di Kabupaten Melawi ini," imbuh Kluisen.
Ia meminta semua stakeholder harus tetap mengusahakan stunting di Kabupaten Melawi bisa turun.
Saat ini, angka stunting di Kabupaten Melawi berkisar di angka 37,2 persen.
Oleh sebab itu, Kluisen berharap semua pihak semakin semangat memberikan kontribusi dan solusi penanganan stunting di kabupaten tersebut.
Pasalnya, lanjut dia, stunting tidak saja memengaruhi pertumbuhan pada anak dan cara berpikir.
“Tetapi bisa memengaruhi potensi generasi penerus dalam berkarya dan bekerja sehingga berdampak pada perekonomian dan kemajuan daerah di masa depan," tutup Kluisen. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News