GenPI.co Kalbar - Ritual budaya, terutama budaya Dayak harus terus dijaga dan dilestarikan sebagai jati diri bangsa.
Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis mengatakan saat seseorang atau sekelompok masyarakat menghilangkan budaya, maka jati dirinya pun akan hilang.
“Jati diri kita sebagai orang Dayak, sebagai orang yang berbudaya,” katanya, Minggu (19/6).
Darwis mencontohkan, ritual budaya Nyobeng di daerah Sebujit, oleh Dayak Bidayuh di Kabupaten Bengkayang, yang sudah masuk kalender wisata Kalbar dan nasional.
Nyobeng adalah ritual penghormatan terhadap hasil mengayau (kayau) yang telah dilakukan sejak zaman dulu.
Pada ritual ini, masyarakat akan memandikan atau membersihkan tengkorak manusia hasil mengayau nenek moyang.
Keberadaan rumah Baluq juga masuk dalam warisan budaya tak benda.
Oleh sebab itu, Pemkab Bengkayang akan diundang pada forum G-20 di Yogyakarta.
"Untuk kegiatan pada September 2022 nanti di Yogyakarta, kita pastikan juga Pemkab Bengkayang akan mendukung untuk itu," ungkap Sebastianus Darwis.
Sebelumnya, Darwis beserta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Bengkayang menghadiri Hlamat Inu Gawia Nyobeng Nibak'ng Dayak Bidayuh Sebujit.
Lokasi tepatnya di Desa Hlibuei, Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang, daerah perbatasan Indonesia-Malaysia. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News