GenPI.co Kalbar - Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah (BPPD) Kapuas Hulu mengusulkan pembangunan pasar internasional di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu.
Pembangunan tersebut sebagai pengembangan zona perekonomian wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Kepala BPPD Kapuas Hulu Ana Mariana mengatakan, Kecamatan Badau memiliki nilai jual yang sangat berpotensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Apalagi, Badau masuk dalam pusat kawasan strategis nasional.
“Maka daerah tersebut sangat cocok dibangun pasar internasional untuk produk unggulan Indonesia, termasuk produk unggulan daerah,” ujar Ana, Kamis (16/6).
Salah satu langkah yang akan dilakukan untuk mendorong zona perekonomian perbatasan, yaitu melakukan kajian ilmiah.
Tujuannya, mendata potensi perbatasan di enam kecamatan kawasan perbatasan Kabupaten Kapuas Hulu.
Menurut Ana, pengembangan perekonomian perbatasan juga perlu dilakukan penataan, sehingga bisa dijadikan sebagai pusat pasar internasional.
"Kami sudah siapkan lahan untuk pasar internasional. Kami perlu dukungan semua pihak, baik masyarakat, pemerintah daerah, provinsi, dan pemerintah pusat," tuturnya.
Ana mengakui bahwa BPPD Kapuas Hulu punya banyak keterbatasan, namun mereka tidak ingin berdiam diri.
Oleh sebab itu, perlu terobosan untuk memajukan daerah perbatasan dengan konsep dan perencanaan yang matang.
Hal itu untuk mewujudkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Hulu menuju Kapuas Hulu Hebat.
“Saya berkeinginan dan bermimpi Badau menjadi sebuah kota pusat pasar internasional yang merupakan wajah depan Indonesia,” ungkap Ana.
Tentu saja didukung dengan potensi pariwisata dan potensi ekonomi lainnya, seperti pertanian, perkebunan, dan produk unggulan. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News